Sabtu, 27 Februari 2016

FIREWALL DAN IPTABLES DI LINUX

           Firewall adalah sebuah sistem yang didesain untuk mengontrol akses-akses yang tidak diinginkan ke atau dari sebuah jaringan lokal. Firewall dapat diimplementasikan menggunakan hardware maupun software, atau keduanya.
Semua paket-paket dari dan ke jaringan lokal harus melewati Firewall terlebih dahulu, dan akan dieksekusi boleh atau tidak lewatnya paket tersebut berdasarkan kriteria keamanan Firewall masing-masing.
Saat ini istilah Firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap modal digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker (peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya) menjadi wajib.


Ada beberapa metode yang digunakan oleh Firewall :
  • Packet Filter
  • Application Gateway
  • Circuit-level Gateway
  • Proxy Server

Dalam prakteknya, Firewall adalah pertahanan pertama untuk membendung serangan dari hacker di dalam sebuah jaringan. So, jika ingin jaringan kalian aman jangan lupa terapkan Firewall!
Operating system Linux dan keluarganya yang lain memang cukup terkenal akan kekebalannya terhadap gangguan dari luar. Salah satu yang membuktikan pernyataan tersebut adalah fasilitas IPTables.


Keamanan jaringan, PC, server-server, dan perangkat komputer Anda yang lainnya memang merupakan faktor yang cukup penting untuk diperhatikan saat ini. Jika beberapa dekade yang lalu keamanan jaringan masih ditempatkan pada urutan prioritas yang rendah, namun akhir-akhir ini perilaku tersebut harus segera diubah. Pasalnya, kejahatan dengan menggunakan bantuan komputer, media komunikasi, dan perangkat elektronik lainnya meningkat sangat tajam belakangan.
Hal ini sangat kontras dengan perkembangan kebutuhan perangkat komputer untuk kehidupan sehari-hari yang juga semakin meninggi. Tidak hanya di dalam kegiatan bisnis saja, kehidupan rumah tangga pun sudah sangat relevan jika dilengkapi dengan sebuah komputer. Maka dari itulah, mengapa keamanan jaringan komputer dan PC menjadi begitu penting untuk diperhatikan saat ini.

Apalagi jika kebutuhannya sudah berhubungan dengan kegiatan bisnis, dan kegiatan bisnis tersebut banyak berhubungan dengan server yang dapat diakses dari mana saja atau dengan koneksi Internet yang aktif 24x7. Tentu keamanan komunikasi data harus menjadi
prioritas nomor satu. Mengapa demikian, karena semua fasilitas tersebut bisa juga diartikan sebagai titik celah baru menuju ke jaringan pribadi Anda.

Anda tidak bisa membiarkan begitu saja perangkat komputer Anda tanpa perlindungan dalam dunia Internet yang sebenarnya. Jika Anda biarkan, tentu segala macam jenis pengganggu akan bercokol di komputer Anda. Mulai dari virus sampai hacker yang menanam backdoor akan menggunakan komputer Anda sebagai alat bersenang-senang.

Sangat penting memang untuk rajin melakukan patch dan update terhadap software-software bug yang Anda gunakan di komputer Anda. Karena hal ini cukup menolong untuk sedikit menyulitkan para hacker dan pengganggu lain untuk bisa bersenang-senang dengan komputer Anda. Namun rasanya, patch yang up-to-date saja belum cukup untuk melindungi resource Anda yang berharga di dalam komputer. Maka dari itu, rasanya cukup penting untuk Anda bisa membatasi apa dan siapa saja yang boleh masuk dan keluar dari dan ke perangkat komputer Anda. Semua proses ini bisa Anda lakukan dengan mengandalkan sebuah sistem pengaman khusus yang biasanya disebut dengan istilah firewall atau IP filter.

Apakah Firewall?
Mungkin banyak para praktisi komputer yang sudah sangat akrab dengan istilah ini. Namun rasanya, cukup adil untuk memberikan sedikit penjelasan singkat mengenai firewall, bagi para pendatang baru di dunia komputer. Firewall atau dalam arti harafiahnya adalah tembok api merupakan sebuah sistem yang memiliki tugas utama menjaga keamanan dari jaringan komputer dan semua perangkat yang ada di dalamnya.

Firewall adalah sebuah sistem pengaman, jadi firewall bisa berupa apapun baik hardware maupun software. Firewall dapat digunakan untuk memfilter paket-paket dari luar dan dalam jaringan di mana ia berada. Jika pada kondisi normal semua orang dari luar jaringan Anda dapat bermain-main ke komputer Anda, dengan firewall semua itu dapat diatasi dengan mudah.

Firewall merupakan perangkat jaringan yang berada di dalam kategori perangkat Layer 3 (Network layer) dan Layer 4 (Transport layer) dari protocol 7 OSI layer. Seperti diketahui, layer 3 adalah layer yang mengurus masalah pengalamatan IP, dan layer 4 adalah menangani permasalahan port-port komunikasi (TCP/UDP). Pada kebanyakan firewall, filtering belum bisa dilakukan pada level data link layer atau layer 2 pada 7 OSI layer. Jadi dengan demikian, sistem pengalamatan MAC dan frame-frame data belum bisa difilter. Maka dari itu, kebanyakan firewall pada umumnya melakukan filtering dan pembatasan berdasarkan pada alamat IP dan nomor port komunikasi yang ingin dituju atau diterimanya.

Firewall yang sederhana biasanya tidak memiliki kemampuan melakukan filterin terhadap paket berdasarkan isi dari paket tersebut. Sebagai contoh, firewall tidak memiliki kemampuan melakukan filtering terhadap e-mail bervirus yang Anda download atau terhadap halaman web yang tidak pantas untuk dibuka. Yang bisa dilakukan firewall adalah melakukan blokir terhadap alamat IP dari mail server yang mengirimkan virus atau alamat halaman web yang dilarang untuk dibuka. Dengan kata lain, firewall merupakan sistem pertahanan yang paling depan untuk jaringan Anda.

Tetapi, apakah hanya sampai di situ saja fungsi dari perangkat firewall? Ternyata banyak firewall yang memiliki kelebihan lain selain daripada filtering IP address saja. Dengan kemampuannya membaca dan menganalisis paket-paket data yang masuk pada level IP, maka firewall pada umumnya memiliki kemampuan melakukan translasi IP address. Translasi di sini maksudnya adalah proses mengubah sebuah alamat IP dari sebuah alamat yang dikenal oleh jaringan diluar jaringan pribadi Anda, menjadi alamat yang hanya dapat dikenal dan dicapai dari jaringan lokal saja. Kemampuan ini kemudian menjadi sebuah fasilitas standar dari setiap firewall yang ada di dunia ini. Fasilitas ini sering kita kenal dengan istilah Network Address Translation (NAT).

Dengan menggunakan firewall yang dipadukan dengan fasilitas NAT, maka komputer dan jaringan di belakangnya sudah cukup aman dibandingkan tidak sama sekali. Mengapa menggunakan NAT jaringan Anda dapat selangkah lebih aman? Bagaimana cara kerja NAT akan dibahas pada edisi berikutnya.

Bagaimana Membuat Firewall?
Firewall bisa Anda dapatkan dengan berbagai cara. Jika tidak ingin repot-repot membuat dari nol, Anda harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membeli perangkat keras firewall yang sudah jadi dan tinggal Anda pasang saja di jaringan. Tetapi perlu diingat, tidak semua perangkat keras firewall dapat bekerja hebat dalam melakukan IP filtering. Jadi akan percuma saja uang yang Anda keluarkan jika Anda membeli firewall yang tidak andal.

Jika Anda mau sedikit repot, namun hasilnya mungkin akan memuaskan Anda, buat saja sendiri perangkat firewall Anda. Yang Anda perlukan hanyalah sebuah PC dengan processor dan memory yang lumayan besar dan sebuah aplikasi firewall yang canggih dan lengkap yang dapat memenuhi semua kebutuhan Anda.

Aplikasi firewall yang lengkap dan canggih pada umumnya juga mengharuskan Anda mengeluarkan kocek yang tidak sedikit. Seperti misalnya Checkpoint yang sudah sangat terkenal dalam aplikasi firewall, untuk memilikinya Anda harus merogoh kocek yang lumayan banyak pula.

Namun jika Anda pecinta produk-produk open source dan sudah sangat familiar dengan lingkungan open source seperti misalnya operating system Linux, ada satu aplikasi firewall yang sangat hebat. Aplikasi ini tidak hanya canggih dan banyak fasilitasnya, namun aplikasi ini juga tidak akan membuat kantong Anda dirogoh dalam-dalam. Bahkan Anda bisa mendapatkannya gratis karena aplikasi ini pada umumnya merupakan bawaan default setiap distro Linux. Aplikasi dan system firewall di sistem open source tersebut dikenal dengan nama IPTables.

Dengan menggunakan IPTables, Anda dapat membuat firewall yang cukup canggih dengan program open source yang bisa dengan mudah Anda dapatkan di Internet. Memang perlu diakui, firewall dengan menggunakan IPTables cukup sulit bagi pemula baik di bidang networking maupun pemula di bidang operating system Linux. Namun jika Anda pelajari lebih lanjut, sebenarnya firewall ini memiliki banyak sekali fitur dan kelebihan yang luar biasa.

Apa Itu IPTables?
IPTables merupakan sebuah fasilitas tambahan yang tersedia pada setiap perangkat komputer yang diinstali dengan sistem operasi Linux dan keluarganya. Anda harus mengaktifkannya terlebih dahulu fitur ini pada saat melakukan kompilasi kernel untuk dapat menggunakannya. IPTables merupakan fasilitas tambahan yang memiliki tugas untuk menjaga keamanan perangkat komputer Anda dalam jaringan. Atau dengan kata lain, IPTables merupakan sebuah firewall atau program IP filter build-in yang disediakan oleh kernel Linux untuk tetap menjaga agar perangkat Anda aman dalam berkomunikasi.

Mengapa Linux bersusah payah menyediakan fasilitas ini untuk Anda? Karena dari dulu Linux memang terkenal sebagai operating system yang unggul dalam segi keamanannya. Mulai dari kernel Linux versi 2.0, Linux sudah memberikan fasilitas penjaga keamanan berupa fasilitas bernama ipfwdm. Kemudian pada kernal 2.2, fasilitas bernama ipchain diimplementasikan di dalamnya dan menawarkan perkembangan yang sangat signifikan dalam menjaga keamanan.

Sejak kernel Linux memasuki versi 2.4, sistem firewall yang baru diterapkan di dalamnya. Semua jenis firewall open source yang ada seperti ipfwadm dan ipchains dapat berjalan di atasnya. Tidak ketinggalan juga, IPTables yang jauh lebih baru dan canggih dibandingkan keduanya juga bisa berjalan di atasnya. Maka itu, IPTables sangatlah perlu untuk dipelajari untuk Anda yang sedang mempelajari operating system Linux atau bahkan yang sudah menggunakannya. Karena jika menguasai IPTables, mengamankan jaringan Anda atau jaringan pribadi orang lain menjadi lebih hebat.

Di mana Anda Mendapatkan IPTables?
Untuk mendapatkan fasilitas IPTables, hal yang pertama harus dilakukan adalah memeriksa kernel versi berapa yang Anda gunakan. Jika menggunakan kernel Linux versi 2.4 ke atas, maka Anda boleh tenang karena fasilitas IPTables sudah merupakan default di dalamnya. Namun jika Anda menggunakan kernel di bawah itu, maka Anda harus melakukan modifikasi dan editing pengaturan kernel yang rasanya cukup sulit dan memakan waktu lama. Maka dari itu, gunakanlah operating system Linux dengan kernel Linux 2.4 ke atas saja untuk lebih menghemat waktu dan tenaga.

Sebenarnya ada dua bagian penting yang bisa membuat perangkat komputer Anda menjadi sebuah firewall yang menggunakan fasilitas IPTables, yaitu pengaturan kernel dan penginstalan program IPTables itu sendiri. Jadi dengan demikian, untuk menginstal IPTables pada PC Anda, kedua bagian tersebut harus selalu dipenuhi.

Seperti telah dijelaskan di atas, versi kernel yang cocok untuk menghantarkan fasilitas ini untuk Anda adalah Linux dengan kernel 2.4 keatas. Apabila sebelumnya Anda menggunakan program Ipchain atau Ipfwadm, ada sebuah modul tambahan di dalam kernel 2.4 yang dapat tetap menggunakan pengaturan Anda yang lama pada program IPTables. Namun sebaiknya jika memang sudah memungkinkan, Anda harus membiasakan diri untuk menggunakan perintah dan ekspresi-ekspresi yang ada pada IPTables, karena IPTables jauh lebih hebat dibangingkan keduanya.

Namun jika Anda sudah memutuskan program firewall mana yang Anda gunakan, maka Anda hanya dapat mengaktifkan satu jenis firewall saja pada kernel level. Apakah itu IPTables, Ipchain, atau ipfwadm. Anda tidak dapat mengaktifkan ketiganya secara bersamaan (melihat orang, namun disarankan untuk selalu menggunakan fasilitas IPTables. Setelah semua parameter pendukung ditambahkan dalam kernelnya, kompile-lah kernel Anda, maka sesaat kemudian komputer Anda telah siap untuk diinstali program IPTables.

Setelah kernel selesai dimodifikasi (jika memang belum dikonfigurasi mendukung IPTables) langkah berikutnya adalah menginstal programnya. Anda dapat men-download programnya di link http://www.netfilter.org/. Bagaimana cara melakukan instalasi dan kompile kernelnya akan dibahas pada edisi berikutnya.

Istilah-istilah dan Ekspresi yang Ada pada IPTables
Istilah-istilah ekspresi di dalam firewall bawaan Linux ini memang sangat banyak. Setiap ekspresi pada umumnya mewakili satu fungsi spesifik untuk melakukan tugas menjaga keamanan. Meskipun banyak yang sudah sering terdengar pada aplikasi firewall lain atau pada perangkat-perangkat keras firewall, namun IPTables juga memiliki banyak sekali ekspresi yang merupakan ciri khasnya.

Berikut ini adalah beberapa istilah dan ekspresi yang paling umum digunakan di dalam IP filtering:

Drop/Deny
Ketika ada paket yang terkena policy seperti ini, maka paket tersebut langsung dihapus tanpa banyak basabasi lagi. Tidak ada tindakan lebih lanjut lagi terhadap data yang telah dihapus dan tidak ada informasi balasan apakah paket tersebut didrop atau tidak. Paket data tersebut benar-benar menghilang.
Reject
Policy ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan drop/deny, namun bedanya policy ini akan mengirimkan pemberitahuan kepada si pengirimnya bahwa paket datanya ditolak.
State
Policy ini memiliki fungsi untuk memberikan sebuah status kepada paket informasi yang melewatinya, dan kemudian status tersebut akan dibandingkan dengan paket yang lain. Sebagai contoh jika sebuah paket merupakan paket pertama yang dilihat oleh IPTables, maka akan dianggap sebagai paket baru yang akan membuka jalan komunikasi. Informasi status ini dapat dimonitor menggunakan sistem connection tracking yang akan menyimpan semua informasi state tersebut.
Chain
Chain merupakan seperangkat aturan yang saling berkaitan atau berantai yang dikenakan pada paket-paket data yang keluar-masuk. Setiap Chain memiliki kegunaan yang spesifik dan juga area penempatan yang spesifik.
Table
Table merupakan kumpulan informasi pengaturan dan fasilitas yang ada pada IPTables. Di dalam aplikasi ini, terdapat tiga jenis table, yaitu tabel NAT, tabel Mangle, dan tabel Filter. Masing-masing tabel memiliki tugasnya masing-masing dalam aplikasi ini, misalnya tabel filter berfungsi untuk menampung pengaturan yang bertugas melakukan filtering paket, sedangkan tabel NAT untuk menampung informasi translasi NAT.
Match
Satu kata ini dapat memiliki dua arti ketika berada dalam aplikasi firewall seperti IPTables. Arti pertama adalah dalam membuat sebaris aturan parameter yang dimasukkan haruslah match atau cocok. Misalnya dalam membuat sebuah aturan harus memasukkan alamat source IP dengan alamat yang sesuai format, baik alamat network range maupun alamat single host. Arti kedua adalah jika sebuah paket cocok dengan seluruh aturan yang dibuat, maka dapat dikatakan dengan istilah match.
Target
Target merupakan seperangkat aturan yang akan melakukan eksekusi untuk mencapai tujuan akhir. Biasanya target ada di dalam atura-naturan yang Anda buat. Jika aturan-aturan yang Anda buat Match seluruhnya dengan paket yang ditentukan, maka target akan bekerja mengeksekusi sesuatu hingga tujuan akhirnya tercapai. Contoh dari target misalnya jika Match maka paket dengan alamat IP 1.1.1.1 harus di-DROP atau di NAT atau diteruskan, dan sebagainya. Tujuan akhir seperti DROP, NAT, atau yang lainnya tadilah yang disebut dengan target.
Rule
Rule atau aturan merupakan sebuah baris aturan atau lebih yang di dalamnya berisi apa saja yang ingin Anda kenai tujuan akhir atau target yang Anda buat. Misalnya alamat IP tujuan 1.1.1.1 dengan nomor port 25 dikenakan target DROP. Pemeriksaan yang dilanjutkan dengan sebuah tindakan inilah yang disebut dengan istilah Rule.
Ruleset
Ruleset merupakan kumpulan dari rule yang Anda buat yang kemudian dipasang pada implementasi IP filtering. Dalam kasus pada IPTables sebuah ruleset sudah meliputi seperangkat aturan pada tabel filter, tabel NAT dan tabel mangle. Dan semuanya berada dalam satu urutan CHAIN yang dibuat sebelumnya. Pada umumnya, ruleset ditulis pada file konfigurasi atau sejenisnya.
Jump
Jump merupakan sebuah instruksi yang akan mengarahkan sebuah rule untuk menuju ke target tertentu. Instruksi jump pasti ada dalam setiap target pada rule IPTables, kecuali Anda menggunakan CHAIN yang lain sebagai tujuan akhir dari sebuah rule. Ketika sebuah paket Match dengan rule yang dibuat, maka instruksi jump akan bekerja mengarahkan paket tersebut ke sebuah target atau ke CHAIN yang lainnya untuk diproses lebih lanjut.
Connection tracking
Connection tracking merupakan sebuah fasilitas untuk memonitor atau melacak koneksi-koneksi atau aliran paket yang lalu-lalang melalui firewall. Fasilitas ini biasanya digunakan pada perangkat yang memiliki kekuatan processing dan memory yang tinggi. Jika perangkat Anda tidak memiliki spesifikasi yang cukup, sebaiknya tidak menggunakan fasilitas ini. Dengan adanya fasilitas ini, keuntungannya adalah firewall Anda akan lebih aman dan dapat termonitor dengan baik.
Accept
Ekspresi ini sebenarnya merupakan sebuah target yang merupakan kebalikan dari fungsi target DROP dan DENY. Accept menandakan bahwa apabila ada paket yang MATCH dengan rule yang dibuat maka paket tersebut akan dilewatkan ke tujuan yang diinginkannya.
Policy
Ada dua arti yang menggambarkan istilah policy dalam dunia IP filtering. Pertama, policy diartikan sebagai sebuah peraturan akhir yang akan mengarahkan paket-paket yang tidak MATCH dengan rule apapun ke tujuan akhirnya. Pengartian inilah yang akan kita pakai untuk istilah policy pada pembahasan selanjutnya. Arti kedua adalah security policy atau peraturan keamanan yang biasanya dimiliki oleh implementer dari sistem firewall. Contohnya sebuah perusahaan memiliki peraturan dimana pegawai dengan tingkat staff tidak diperbolehkan mengakses Internet, atau para supervisor tidak diperbolehkan membuka halaman intranet. Semua itu merupakan security policy yang idealnya harus didokumentasikan dengan baik.
Fasilitas Hebat yang Cukup Rumit
IPTables memang sangat hebat. Banyak sekali fasilitas dan kemampuan yang dapat diberikannya untuk mengamankan PC dan jaringan milik Anda dibelakangnya. Namun saking hebatnya, terkadang pengguna menjadi cukup sulit untuk mempelajarinya pada awal pemakaiannya. Namun setelah Anda kuasai logikanya, maka IPTables bisa menjadi tameng yang kuat untuk Anda gunakan dalam menahan serangan dari luar. Dengan IPTables yang terkonfigurasi dengan baik, maka Anda boleh sedikit lebih tenang karena PC Linux milik Anda sudah jauh lebih aman daripada sebelumnya. Selamat mencoba!

Sumber : 
http://luanalearn.blogspot.co.id/

File Hierarchy Standart

Assalamualaikum wr wb

hay teman . yuk belajar mengetahui tentang File Hierarchy Standart, di bawah ini saya sudah bagikan tautan untuk teman teman. silahkan mencoba :) 


FHS atau Filesystem Hierarchy Standard inilah yang menjadi standar file sistem di Linux. Awalnya namanya bukan FHS tetapi  FSSTND atau FileSystem hierarchy STaNDard. Proses pengembangan FSSTND dimulai pada bulan Agustus 1993, dengan cara merestrukturasi struktur file dan direktori Linux. FSSTND ini dirilis tanggal 14 Februari 1994. Revisi berikutnya dirilis tanggal 9 Oktober 1994 dan 28 Maret 1995.
Pada awal tahun 1996, tujuan pengembangan versi FSSTND lebih komprehensif, tidak hanya Linux, tetapi Unix-like system yang diadopsi dengan bantuan komunitas pengembangan BSD. Dengan ini nama FSSTND dirubah menjadi lebih pendek yaitu FHS.
FHS dikelola oleh free standards group, sebuah organisasi non profit yang terdiri dari perangkat lunak utama dan vendor hardware seperi HP, IBM dan DELL. Namun sebagian besar distribusi Linux yang dikembangkan oleh anggota Free Standar Group tidak mengikuti standar yang diusulkan. Kebanyakan direktori yang dibuat oleh para editor FHS seperti /media/ dan /srv/, tidak melihat penggunaan luas. Beberapa sistem Unix dan Linux break mendukung pendekatan yang berbeda seperti di Gobo Linux.
Struktur Direktori:
Semua direktori ada dibawah direktori utama atau / (root). 
  • /bin/ = perintah paling executable untuk semua pengguna (misal: cat, ls, cp) terutama file yang dibutuhkan untuk boot atau menyelamatkan sistem
  •  /boot/ = boot loader, kernel, dan initrd files.
  • /dev/ = perangkat file misal: /dev/null
  •  /etc/ = host-spesific seluruh sistem konfigurasi
  • /home/ = pengguna home direktori
  • /lib/ =  Library untuk binari /bin/ dan /sbin/ (library yang dibutuhkan untuk boot atau menyelamatkan sistem).
  • /lost+found/ = beberapa file dan fragmen yang ditemukan sebelum fsck (bukan bagian dari FHS)
  • /mnt/ = file system mount sementara
  • /media/ = mount point untuk removable media seperti CD-ROM (muncul di FHS 2.3)
  • /opt/ = perangkat lunak aplikasi yang berbasis add-on 
  • /proc/ = File system virtual mendokumentasikan status kernel dan proses 
  • /root/ = direktori home untuk user root
  • /sbin/ = sistem administrasi binari (misal: init, route, ifup) 
  • /tmp/ = file sementara
  • /usr/ 
  • /var/  = variable data seperti log, database, website dll. 


SUMBER:http://2010046-if-unsika.blogspot.co.id/2012/10/filesystem-hierarchy-standard-fhs.html

Wassalamualaikum Wr Wb

manajemen proses dan log file


Logo Ubuntu
Hey Guys, Kali ini saya akan membahas tentang Manajemen Proses pada Linux. Yuk langsung aja…
Manajemen Proses
Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Di Linux, setiap program merupakan proses. Proses dapat diciptakan dan dapat pula dimusnahkan. Ketika sistem operasi GNU/Linux pertama kali diaktifkan, saat itu pula proses yang bertanggung jawab untuk memuat kernel diciptakan. Proses yang pertama kali diciptakan di Linux disebut init. Konsep proses di Linux memiliki kemiripan dengan konsep file permission.
Dalam pengertian setiap user hanya dapat memanipulasi proses yang menjadi miliknya. Setiap proses juga memiliki PID atau Process ID yang merupakan nomor unik yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan proses bersangkutan.
Terdapat 4 konsep dasar manajemen proses :
  1. Multiprogramming, salah satu teknik penjadwalan dimana tugas (task) yang sedang berjalan tetap berjalan sampai ia melakukan operasi yang membutuhkan waktu untuk menunggu respon dari luar (external event), misalnya membaca data dari disket/CD/dsb, atau sampai komputer memaksa untuk menukar tugas yang sedang berjalan dengan tugas lainnya.
  2. Pseudoparallelism, eksekusi proses secara paralel pada sistem.
  3. Multiprcessing, kemampuan pemrosesan komputer yang dilakukan secara serentak. Istilah ini juga dapat merujuk kepada dukungan sebuah sistem untuk mendukung lebih dari satu prosesor dan mengalokasikan tugas kepada prosesor-prosesor tersebut.
  4. Distributed Processing, Mengerjakan semua proses pengolahan data secara bersama antara komputer pusat dengan beberapa komputer yang lebih kecil dan saling dihubungkan melalui jalur komunikasi.
Model-model proses :
  1. Sequential Proses.
  2. Multiprogramming.
  3. CPU Switching.
Operasi – operasi pada Proses :
  1. Penciptaan proses (create a process).
  2. Penghancuran/terminasi proses (destroy a process).
  3. Penundaan proses (suspend a process).
  4. Pelanjutan kembali proses (resume a process).
  5. Mem-block proses.
  6. Membangunkan proses.
  7. Menjadwalkan proses.
  8. Komunikasi Antar Proses.
Nah disini kita akan mengimplementasikan beberapa operasi – operasi dengan terminal, yuk langsung aja..
Perintah-perintah proses di linux :
  • Instruksi ps (process status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal dimana proses tersebut aktif, STAT berisi S (Sleeping) dan R (Running), COMMAND merupakan instruksi yang digunakan.
ps

  • Untuk melihat faktor/elemen lainnya, gunakan option –u (user). %CPU adalah presentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut, %MEM adalah presentasi system memori yang digunakan proses, SIZE adalah jumlah memori yang digunakan, RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori yang digunakan, START adalah kapan proses tersebut diaktifkan.
ps u

  • Mencari proses yang spesifik untuk pemakai.
ps -u <user>

  • Mencari proses lainnya gunakan opsi a, au dan aux
ps -a
ps -au
ps -aux

  • Melihat proses yang sedang berjalan
top

htop

Catatan : untuk install htop ketik command sudo apt-get install htop (perlu koneksi internet)
  • Menampilkan hubungan proses parent dan child
ps -eH >> Menampilkan hubungan proses parent dan child

ps -eF >> Menampilkan hubungan proses parent dan child serta letak prosesnya

  • Menampilkan semua proses pada sistem dalam bentuk hirarki parent/child
pstree

  • Menghentikan suatu proses/job
  1. kill %<nomor job> contoh : kill %1
  2. kill <PID> contoh : kill 1908
  3. pkill <nama proses> contoh : pkill firefox
  4. pkillall <nama proses> contoh : pkillall firefox
  • Mengubah prioritas suatu proses
renice <prioritas> <PID>

Referensi :
Modul Praktikum Mata Kuliah Sistem Operasi 2014
Wassalamualikum wr wb
Sumber:http://1301658.blog.upi.edu/2015/03/13/manajemen-proses-pada-linux/

Cara konfigurasi alamat IP di Ubuntu Server

ASSALAMUALAIKUM WR WB

Siang ini saya akan mambahas tentang konfigurasi alamat ip.


  Di tulisan ini akan dijelaskan bagaimana melakukan konfigurasi di Ubuntu server untuk memberikan alamat IP.
Jika anda menggunakan Ubuntu Desktop, bisa mengunjungi artikel dengan judul "Konfigurasi lamat IP di Ubuntu Desktop". Ada dua tipe bagaimana kita dapat mengkonfigurasi alamat IP di Ubuntu Server. Cara pertama adalah secara melakukan konfigurasi secara otomatis dan cara kedua adalah secara manual. Kali ini kita melakukan konfigurasi pengalamatan alamat IP secara manual. Pengalamatan IP secara manual ini memiliki dua sifat yaitu, permanen dan sementara(temporary) dan saya akan membahas keduanya, bagaimana kita melakukan konfigurasi yang sifatnya permanen dan konfigurasi yang sifatnya sementara.

A. Konfigurasi yang bersifat sementara
Kenapa saya bilang sementara? karena konfigurasi ini akan hilang apabila servis yang menanganinya direstart atau sistem operasi tersebut di restart. Berikut langkah-langkahnya:

1. Lihat kartu jaringan yang tersedia yang bisa dikonfigurasi dengan perintah ifconfig seperti yang terlihat pada gambar di bawah:




Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa terdapat satu kartu jaringan (eth0) yang bisa kita konfigurasi.

2. Misalnya saja, saya ingin mengkonfigurasi eth0 tersebut dengan alamat IP 192.168.0.1 dengan netmask 255.255.255.0, maka jalankan perintah:
sudo[spasi]ifconfig[spasi]eth0[spasi]192.168.0.1[spasi]netmask[spasi]255.255.255.0[enter]
3. Untuk melihat hasil konfigurasi gunakan perintah ifconfig, apabila muncul seperti tampilan di bawah berarti anda sudah berhasil melakukan konfigurasi alamat IP secara manual yang sifatnya temporari atau sementara.


4. Akan tetapi konfigurasi itu akan hilang apabila anda melakukan restart sistem operasi atau restart aplikasi yang menangani service jaringan di sistem tersebut. Lalu bagaimana agar konfigurasi alamat IP tersebut menjadi permanen? Akan dibahas pada penjelasan di bawah ini.

B. Konfigurasi yang bersifat permanen
Kenapa saya bilang permanen? karena konfigurasi ini tidak akan hilang apabila servis yang menanganinya direstart atau sistem operasi tersebut di restart. 

Berikut langkah-langkahnya:

1. Anda sudah tahu, bahwa sistem memiliki satu buah kartu jaringan (eth0) dari pengecekan sebelumnya. Kemudian pada terminal anda bisa edit file (saya menggunakan editor vim) yang terletak di /etc/network/interfaces dengan perintah:
sudo vim /etc/network/interfaces
jika anda belum familiar menggunakan editor vim, anda bisa membaca artikel saya yang berjudul "Teknik dasar menggunakan editor vim di terminal".
2. Lalu anda bisa tambahkan konfigurasi di bawah pada file tersebut kemudian save:
auto eth0
iface eth0 inet static
        address 192.168.0.1
        netmask 255.255.255.0
        network 192.168.0.0
        broadcast 192.168.0.255

Simpan kemudian silakan restart sistem operasi anda, atau gunakan perintah dibawah untuk restart aplikasi service yang menangani jaringannya

sudo service networking restart

maka konfigurasi anda tidak akan hilang dan anda tidak perlu melakukan konfigurasi ulang.

Untuk menambahkan konfigurasi DNS anda bisa membaca tulisan saya sebelumnya yang berjudul "Konfigurasi DNS di Ubuntu". Untuk menambahkan alamat default gateway, anda bisa membaca tulisan saya yang berjudul "Konfigurasi default gateway di Ubuntu".
Selamat mencoba :)

wassalamualaikum wr wb

SUMBER:  http://finachumaeroh45.blogspot.co.id/

MENGINSTALL KODING.COM




Asslamualaikum Wr.Wb

    pagi. ini kita akan belajar mengenai penginstallan pada koding. berikut langkah-langkah dan pengertiannya.

PENGERTIAN KODING.COM
Koding adalah sebuah proses implementasi logika yang dilakukan oleh seorang programmer. Koding dilakukan untuk menginstruksikan komputer agar melakukan langkah-langkah tertentun dalam menyelesaikan masalah.

   dan Koding biasanya dibantu dengan aplikasi-aplikasi khusus yang tujuanya mempermudah penyusunan bahasa program secara terstruktur dan mudah difahami oleh si penulis.

1. langkah pertama kita haru buka web kemudian masukan URL. koding.com kemudian klik sign in


2. klik sign up


3. masukkan email dan pasword kemudian klik create accaount.


4. selanjutnya masukkan user name,nama depan dan nama belakang kemudian lewati capta lalu klikLets'go


5. jika muncul gambar seperti di bawah ini koding hampir siap silahkan buka email, dan masukkan kode verifikasinya . kemudian klick verify accaount


6. secar default koding dalm keadaan mati.kemudian hidupkan koding dengan klik turn on


7. langkah selanjutnya silahkan tunggu hingga proses selesai 


8. jika sudah muncul gambar seperti yang di bawah ini koding sudah siap.


9. selanjutnya lakukan update lalu masukkan perintah ~$ sudo apt-get update


10. jika muncul gmbar seperti di bawah ini tunggulah sampai selesai.


11. langkah selanjutnya masukkan perintah ~$ sudo apt-get install xorge lxde-core tightvncserver


12. lalu masukkan perintah ~$ tightvncserver :1  dan kemudian masukkan sebuah pasword.


13. langkah berikutnya buka aplikasi real VNC



14. untuk mengetahui IP dari koding caranya klik anak panah yg tertera di bawah ini.


15. langkah selanjutnya copy IP koding dan paste ke VNC


16. jangan lupa tambahkan port 5091 untuk remot dekstop.


17. langkah selanjutnya isikan pasword lalu klik OK


18.jika sudah muncul gambar seperti di bawah ini . selamat berarti LXDE sudah berhasil terinstall dan selanjutnya kita bisa melanjutkannya di mode GUI.


Sekian dari pembahasan kali ini semoga dapat bermanfaaat bagi teman-teman dan sampai jumpa di pembahasan berikutnya.

Wassalamualaikum Wr, Wb

SUMBER:  http://finachumaeroh45.blogspot.co.id/